Bagi saya, menulis adalah aktivitas yang menyenangkan. Melalui tulisan, segenap ide dan perasaan dapat disampaikan dan dicurahkan. Menulis juga dapat melestarikan jiwa seorang manusia. Lewat tulisan, jiwa menjadi segar, kaya, dan lebih siap untuk mengimbangi raga yang begitu sigap.
Situasi yang rumit seringkali menyulitkan seseorang untuk bicara, lantas ia lebih memilih untuk diam. Ia melarikan diri sejenak dari sebuah situasi yang mungkin saja sebuah perangkap baginya untuk jatuh dalam suatu kesalahan. Suatu kesalahan yang mungkin suatu saat akan ia sesali. Maka, ia diam sejenak, lalu menulis. Ia mencurahkan semuanya lewat aliran tinta yg berujung di ujung pena. Itu semua ia lakukan, jika ia menulis dengan pulpen di atas sebuah kertas.
Paragraf singkat ini merupakan titik estafet yang telah lama tidak saya lanjutkan. Benar, terakhir kali saya post tulisan di blog ini tahun 2016 silam. Waktu itu, Real Madrid sedang berjuang mendapatkan La Undecima, Manchester United akan menjuarai Liga Eropa, Leicester City seketika hampir degradasi setelah setahun sebelumnya juara, Juventus masih nyaman jadi penguasa Liga Serie-A, dan saya masih kuliah di semester 2. Barulah sekarang, di atas sebuah kursi karet, di samping segelas kopi hangat yang terletak di atas meja, blog ini saya buka lagi.
Di kalimat terakhir ini, segenap usaha saya siratkan untuk dapat mempertanggung jawabkan apa saja yang telah saya janjikan, setidaknya pada diri sendiri.
Sekian.
Komentar
Posting Komentar