Langsung ke konten utama

Aku (ingin) Kembali

Bagi saya, menulis adalah aktivitas yang menyenangkan. Melalui tulisan, segenap ide dan perasaan dapat disampaikan dan dicurahkan. Menulis juga dapat melestarikan jiwa seorang manusia. Lewat tulisan, jiwa menjadi segar, kaya, dan lebih siap untuk mengimbangi raga yang begitu sigap. 

Situasi yang rumit seringkali menyulitkan seseorang untuk bicara, lantas ia lebih memilih untuk diam. Ia melarikan diri sejenak dari sebuah situasi yang mungkin saja sebuah perangkap baginya untuk jatuh dalam suatu kesalahan. Suatu kesalahan yang mungkin suatu saat akan ia sesali. Maka, ia diam sejenak, lalu menulis. Ia mencurahkan semuanya lewat aliran tinta yg berujung di ujung pena. Itu semua ia lakukan, jika ia menulis dengan pulpen di atas sebuah kertas.

Paragraf singkat ini merupakan titik estafet yang telah lama tidak saya lanjutkan. Benar, terakhir kali saya post tulisan di blog ini tahun 2016 silam. Waktu itu, Real Madrid sedang berjuang mendapatkan La Undecima, Manchester United akan menjuarai Liga Eropa, Leicester City seketika hampir degradasi setelah setahun sebelumnya juara, Juventus masih nyaman jadi penguasa Liga Serie-A, dan saya masih kuliah di semester 2. Barulah sekarang, di atas sebuah kursi karet, di samping segelas kopi hangat yang terletak di atas meja, blog ini saya buka lagi. 

Di kalimat terakhir ini, segenap usaha saya siratkan untuk dapat mempertanggung jawabkan apa saja yang telah saya janjikan, setidaknya pada diri sendiri. 

Sekian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dirimu

Wahai sayang… Tahukah engkau bedanya Iblis dan orang yang mencintai? Maafkanlah diriku bila pertanyaan ini terlalu rumit untuk kau jawab dan begitu merepotkanmu. Namun aku juga tahu, bila aku bersikeras, maka aku tetap akan mendapatkan satu jawaban dari dirimu, meskipun aku juga tahu bahwa kau sebenarnya hanya tak tega membiarkan diriku yang menanti jawaban. Maka, tolong dengarkanlah penjelasanku ini. Iblis, satu mahluk yang telah dikutuk oleh tuhan untuk menjadi pengganggu hidup manusia sejak hari dimana ia tak mau menyembah Adam AS hingga kiamat nanti. Iblis sejak hari itu telah menjelma menjadi musuh bagi umat manusia. Musuh yang nyata, yang harus kita perangi dengan berbagai cara. Bila kita mendengarkan cerita tentang iblis, tentu kebanyakan dari kita hanya akan mengetahui tentang pembangkangannya saja, bukan? Namun ketahuilah, wahai sayang, terdapat pelajaran lain di dalamnya. Sebuah pelajaran yang mengajarkan kita untuk menjadi seseorang yang lebih besar, yang lebih pengasih, tan...

Budak

Sejak dahulu kala, manusia selalu berhadapan dengan musuh abadi. Kadang manusia menang, dan seringkali ia menang. Nafsu.  Nafsu adalah sifat yang selalu menempel di dalam diri manusia. Tanpanya, manusia sulit untuk hidup, dan dengannya, manusia juga sulit menjalani hidup. Dia adalah musuh yang takkan pernah sanggup untuk dihapuskan oleh manusia, kecuali engkau akan menderita.  Banyak sekali sengketa yang terjadi lantaran karena nafsu. Ia merajalela, merasa dirinya raja, padahal ia bertuan pada seorang manusia. Kalau begitu, dia memang budak yang merepotkan. Budak yang tak jarang malah memperbudak tuannya sendiri. Namun, manusia bukanlah budak bagi mahluk manapun. Manusia adalah hamba tuhan. Tuhan menciptakan manusia secara sempurna. Tuhan membekali manusia dengan akal dan hati. Jika setan memiliki kurva kehidupan yang cenderung ke kiri (berbuat durhaka kepada tuhan), maka malaikat cenderung ke kanan (patuh kepada-NYA). Sedangkan manusia bebas menentukan kurva kehidupannya. Man...