Langsung ke konten utama

Postingan

Dirimu

Wahai sayang… Tahukah engkau bedanya Iblis dan orang yang mencintai? Maafkanlah diriku bila pertanyaan ini terlalu rumit untuk kau jawab dan begitu merepotkanmu. Namun aku juga tahu, bila aku bersikeras, maka aku tetap akan mendapatkan satu jawaban dari dirimu, meskipun aku juga tahu bahwa kau sebenarnya hanya tak tega membiarkan diriku yang menanti jawaban. Maka, tolong dengarkanlah penjelasanku ini. Iblis, satu mahluk yang telah dikutuk oleh tuhan untuk menjadi pengganggu hidup manusia sejak hari dimana ia tak mau menyembah Adam AS hingga kiamat nanti. Iblis sejak hari itu telah menjelma menjadi musuh bagi umat manusia. Musuh yang nyata, yang harus kita perangi dengan berbagai cara. Bila kita mendengarkan cerita tentang iblis, tentu kebanyakan dari kita hanya akan mengetahui tentang pembangkangannya saja, bukan? Namun ketahuilah, wahai sayang, terdapat pelajaran lain di dalamnya. Sebuah pelajaran yang mengajarkan kita untuk menjadi seseorang yang lebih besar, yang lebih pengasih, tan
Postingan terbaru

Terbalik

Normalnya, bila ada satu kesempatan baik, selama kita mampu maka kita ambil. Namun apa jadinya bila kesempatan itu tak kita ambil dan malah berpaling?  Well itu adalah sesuatu yang sifatnya berlawanan, bisa kita sebut 'terbalik'.  Pas banget ini bulan puasa yang notaben-nya adalah bulan yang mulia. Nah, di bulan ini, ada banyak hal baik yang bisa kita kerjakan. Kita ga perlu bahas itu, semua udah jelas. Rumusnya aja simpel banget, kerjakan satu kebaikan= dapat pahala berlipat-lipat. Indah sekali, bukan? Tapi dari semua kesempatan itu, masih aja banyak yang memaknai dengan perspektif yang terbalik. Perhatikanlah beberapa hal yang terbolak balik di sekitar kita, niscaya kita akan memahami sesuatu.  Bukankah sesungguhnya suara petasan itu sangat mengganggu? Bukankah berpuasa tapi tidak sholat adalah puasa yang sia-sia? Bukankah bulan puasa seharusnya menjadi bulan pelatihan paling intensif di dunia? Tapi mengapa kita masih begitu lalai? Bukankah beribadah itu harus dengan khusyu&#

Budak (lagi)

"Pada akhirnya kita adalah budak dari sesuatu." Budak dalam KBBI disebut juga anak; hamba; antek; jongos; atau orang gajian. Setiap orang akan melakukan sesuatu demi sesuatu. Itulah yang menjadi tujuannya dan itu pula yang menjadi pendorongnya. Orang tua akan berjuang sekuat tenaga, sepanjang jalan hidupnya untuk menghidupi anak-anaknya, agar menjadi orang yang lebih baik, setidaknya dibandingkan dengan dirinya suatu hari nanti. Para tuan akan menyuruh-nyuruh hambanya untuk melakukan sesuatu demi dia, hamba itu akan menurut saja, demi memenuhi keinginan tuannya. Seseorang bekerja untuk bos-nya, segala hal ia lakukan agar bos-nya bahagia dan ia merasa bahagia pula. Ilustrasi-ilustrasi di atas merupakan contoh-contoh perbudakan. Hanya saja, budak seringkali berkonotasi negatif. Hal ini terjadi karena perbudakan pada zaman dahulu memang lebih banyak yang tidak manusiawi. Untuk mengambil contoh terbaik dalam memperlakukan budak, Rasulullah SAW telah mengajarkan kita bahwa memperl

Budak

Sejak dahulu kala, manusia selalu berhadapan dengan musuh abadi. Kadang manusia menang, dan seringkali ia menang. Nafsu.  Nafsu adalah sifat yang selalu menempel di dalam diri manusia. Tanpanya, manusia sulit untuk hidup, dan dengannya, manusia juga sulit menjalani hidup. Dia adalah musuh yang takkan pernah sanggup untuk dihapuskan oleh manusia, kecuali engkau akan menderita.  Banyak sekali sengketa yang terjadi lantaran karena nafsu. Ia merajalela, merasa dirinya raja, padahal ia bertuan pada seorang manusia. Kalau begitu, dia memang budak yang merepotkan. Budak yang tak jarang malah memperbudak tuannya sendiri. Namun, manusia bukanlah budak bagi mahluk manapun. Manusia adalah hamba tuhan. Tuhan menciptakan manusia secara sempurna. Tuhan membekali manusia dengan akal dan hati. Jika setan memiliki kurva kehidupan yang cenderung ke kiri (berbuat durhaka kepada tuhan), maka malaikat cenderung ke kanan (patuh kepada-NYA). Sedangkan manusia bebas menentukan kurva kehidupannya. Manusia sela

Aku (ingin) Kembali

Bagi saya, menulis adalah aktivitas yang menyenangkan. Melalui tulisan, segenap ide dan perasaan  dapat disampaikan dan dicurahkan. Menulis juga dapat melestarikan jiwa seorang manusia. Lewat tulisan, jiwa menjadi segar, kaya, dan lebih siap untuk mengimbangi raga yang begitu sigap.  Situasi yang rumit seringkali menyulitkan seseorang untuk bicara, lantas ia lebih memilih untuk diam. Ia melarikan diri sejenak dari sebuah situasi yang mungkin saja sebuah perangkap baginya untuk jatuh dalam suatu kesalahan. Suatu kesalahan yang mungkin suatu saat akan ia sesali. Maka, ia diam sejenak, lalu menulis. Ia mencurahkan semuanya lewat aliran tinta yg berujung di ujung pena. Itu semua ia lakukan, jika ia menulis dengan pulpen di atas sebuah kertas. Paragraf singkat ini merupakan titik estafet yang telah lama tidak saya lanjutkan. Benar, terakhir kali saya post tulisan di blog ini tahun 2016 silam. Waktu itu, Real Madrid sedang berjuang mendapatkan La Undecima, Manchester United akan menjuarai Li

Berperang dibulan Ramadan

Berperang dibulan Ramadan Kemarin, saya sempat baca buku koleksi Sang Badiuzzaman Said Nursi tentang hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil di bulan Ramadhan. Buku tersebut merupakan koleksi dari risalah “An-Nur”. Tulisan ini dibuat sekedar untuk mengisi waktu luang, daripada diisi dengan hal yang kurang bermanfaat, ya itulah pekerjaan hawa nafsu. Sungguh berat tantangan kita sebagai umat manusia dalam mengalahkan hawa nafsu ini. Umat manusia sudah sepantasnya merasa bahagia dan gembira menyambut bulan Ramadhan ini, terutama bagi seluruh umat Muslim di dunia. Di bulan ini semua setan dibelenggu di dalam neraka, dibulan ini juga penuh ampunan, nilai dari amalan-amalan sunnah bernilai sama dengan nilai ibadah wajib dibulan biasa, dahsyatnya lagi pahala amalan wajib dilipatgandakan. Lihatlah, betapa luar biasanya bulan ini bagi kaum-kaum yang menyadari akan makna dibulan suci nan penuh ampunan ini. Namun, kita jangan lalai, sebab di bulan ini bukan berarti kita terbebas dari melak